Oleh: Imam Irfa'i, S. Kom. I (Guru BK)
MENUMBUHKAN pendidikan karakter sekaligus menumbuhkan suasana kekeluargaan di sekolah beragam caranya. Termasuk dengan membiasakan berjabat tangan sambil cium tangan oleh siswa dengan guru. Kedengarannya sederhana, namun ternyata tak seluruh sekolah mempraktikan dan membiasakan hal ini secara rutin. Namun kebiasaan itu telah rutin dilakukan oleh para siswa-siswi SMP Negeri 1 Babat Toman Kabupaten Muba. Sebelum bel sekolah berbunyi pukul 07.00, para guru telah berbaris di pintu gerbang. Setiap siswa yang datang pun disambut dengan ramah dan senyuman. Memasuki kompleks sekolah, mereka pun berjabat sambil cium tangan dengan seluruh guru yang ada. “Sejak sekolah ini berdiri , kami memang sudah membiasakan hal tersebut.
MENUMBUHKAN pendidikan karakter sekaligus menumbuhkan suasana kekeluargaan di sekolah beragam caranya. Termasuk dengan membiasakan berjabat tangan sambil cium tangan oleh siswa dengan guru. Kedengarannya sederhana, namun ternyata tak seluruh sekolah mempraktikan dan membiasakan hal ini secara rutin. Namun kebiasaan itu telah rutin dilakukan oleh para siswa-siswi SMP Negeri 1 Babat Toman Kabupaten Muba. Sebelum bel sekolah berbunyi pukul 07.00, para guru telah berbaris di pintu gerbang. Setiap siswa yang datang pun disambut dengan ramah dan senyuman. Memasuki kompleks sekolah, mereka pun berjabat sambil cium tangan dengan seluruh guru yang ada. “Sejak sekolah ini berdiri , kami memang sudah membiasakan hal tersebut.
Karena kami meyakini untuk membentuk karakter dan menumbuhkan perilaku baik butuh pembiasaan. Kami berharap agar kebiasaan baik ini juga berlaku di rumah dan lingkungan masing-masing dan bekal siswa di masa mendatang,” kata Waka Kesiswaan Abas, S.Pd,
Mengutip hasil penelitian para ahli komunikasi dan psikologi, Abas, S.Pd mengatakan 80 persen komunikasi yang dilakukan oleh manusia disampaikan secara nonverbal. Berjabat tangan sambil mencium tangan sebagai komunikasi nonverbal, efektif menginterpretasikan arti pesan verbal. Makanya pembiasaan salaman sebelum masuk dan usai rampung pembelajaran selalu dilakukan. Memberikan Teladan “Ini juga menjadi cara siswa memuliakan guru dan sebaliknya guru akan memiliki rasa memiliki dan bertanggung jawab kepada anak didiknya. Apalagi saat berjabat tangan, mereka saling mendoakan dan menjaga silaturahmi. Dengan kasih sayang, maka kepedulian dan empati antara guru dan siswa pun tumbuh,” jelasnya.
Sejak awal berdiri memang telah bertekad, untuk mendidik siswa tidak hanya untuk menjadi pintar secara akademik. Untuk itulah ia bersama guru bekerja sama untuk membuat suasana terbaik di lingkungan sekolah layaknya di lingkungan keluarga. Apalagi 600 siswa yang ada diSMP Negeri 1 Babat Toman ini merupakan amanat dari para pendidik dan calon generasi penerus bangsa. “Kami berusaha untuk mendidik dengan memberikan teladan dan kasih sayang. Jadi sekolah bukan semata untuk memberikan ilmu saja, melainkan juga cara untuk menumbuhkan sikap dan akhlak mulia. Karakter positif di manapun dan sampai kapan pun pasti akan tetap berlaku,” jelasnya.
Selain kebiasaan-kebiasaan rutin positif sehari-hari di sekolah, untuk menumbuhkan rasa solidaritas sosial, para siswa juga diajak untuk menjadi penyelenggara bakti sosial kepada masyarakat umum. Kegiatan berupa pemeriksaan gratis serta memberikan berbagai bantuan kepada khalayak umum ini diberikan secara rutin tiap tahun dan ada yang bersifat insidental. “Dengan pembiasaan jabat tangan sambil cium tangan, kami merasa dekat dengan guru.
Suasana sekolah seperti tak ada bedanya ketika ada di rumah, karena antara siswa dan guru sudah akrab. Akibatnya ketika ada kesulitan pembelajaran kami pun tak sungkan untuk berkomunikasi dengan para guru,” jelas Ade Nia Pratiwi, siswa Kelas VIII.1 (Ketua Osis)
0 komentar:
Posting Komentar